TANGISAN IBU
PERTIWI
OLEH DIAH SAHARANI
KALA DINGIN MULAI MENYELIMUTI
SUKMA MENGGIGI L SAAT
TERPANGGIL
HATI KAKU KERAS MEMBATU
RAGA TERPAKU DIAM MEMBISU
ANGIN
SEMILIR MELINTAS DI
HADAPAN
HARAPAN
KIAN PADAM
SEMANGAT
KIAN REDUP
GELORA
PUTUS ASA MENUTUPI JIWA
PATRIOTIS
HAMPA BAGAI HUJAN MERESAP DI TANAH
HUJAN DATANG TAK BERATURAN
MENGHANTAM BUMI BERTUBI TUBI
TERHEMPAS TERLUKA DAN TERSAKITI
KITA
INDONESIA
KITA
BANGSA YANG SANGAT KUAT
NAMUN
KITA BEGITU LEMAH
UNTUK
BISA BANGKIT DARI
KENYATAAN PAHIT
BAHWA
NEGRI INI SEDANG SAKIT
PILU YANG DIRASA
TAK DAPAT TERSAMPAIKAN OLEH TANAH INI
LUKA DAN GORESAN NYATA TERTANAM
DI RELUNG SANUBARI
YANG SURAM
KU
TERDIAM DI UJUNG RUANGAN
MERATAPI
PERJUANGAN PARA
PAHLAWAN
YANG
TELAH LAMA TERKUBUR
DI DALAM
TANAH PEMAKAMAN
OH PARA PAHLAWANKU,
BANGKITLAH
ENGKAU DARI
TEMPAT
PERISTIRAHATANMU
LIHATLAH
SAKSIKANLAH
BETAPA
LUPA DIRINYA
GENERASI MUDA
TERHADAP
BANGSA
TERKIKISNYA
RASA
NASIONALIS
TINGGINYA
RASA EGOIS
DAN
ENGGAN PERDULI
BAHWA
IBU PERTIWI SEDANG
MENANGIS
K |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar