Sabtu, 16 Oktober 2021

ORGANIZATIONAL IDENTIFICATION : TEORI PSIKOLOGI ORGANISASI

ORGANIZATIONAL IDENTIFICATION :

TEORI PSIKOLOGI ORGANISASI

 


Organisasi merupakan suatu wadah yang berisiskan individu-individu yang saling berkumpul demi mencapai tujuan secara bersama-sama, untuk itu Sumber daya manusia yang ada harusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selanjutnya dalam dunia kerja, identifikasi organisasi akan menciptakan komitmen atau rasa memiliki individu terhadap organisasi, yang berkaitan juga dengan teori psikologi organisasi. Begitu pentingnya hal tersebut, membuat beberapa organisasi berani memasukan hal tersebut sebagai salah satu syarat untuk memegang suatu jabatan atau posisi yang ditawarkan pada lowongan pekerjaan. Meskipun demikian tidak jarang pegawai ataupun pengusaha memahami arti dari identifikasi dan komitmen individu  secara sungguh – sungguh. Padahal pemahaman tersebut sangatlah penting agar tercipta kondisi kerja yang kondusif sehingga perusahaan dapat berjalan secara efektif, efisien dan sistematis. Simak pembahasan berikut ini, kita akan memahami arti dari organizational identification atau identifikasi organisasi

Identifikasi organisasi merupakan salah satu bentuk hubungan individu dengan suatu organisasi yang dikutinya dalam pandangan psikologis, yang mana hal ini berkaitan tentang peninjauan psikologi seorang pekerja dalam sebuah perusahaan. Menetapkan pandangan dirinya sebagai anggota perusahaan dan sejauh mana dirinya itu berperan dalam perusahaan. Kekuatan identifikasi individu dengan organisasi dibandingkan dengan tingkat investasi kognitif, emosional, dan perilaku individu ini dalam organisasinya Identifikasi organisasi sangat penting bagi individu dan organisasi. Ditunjukkan bahwa ketika individu mengidentifikasi organisasi mereka, mereka cenderung memiliki semangat kerja yang tinggi, serta lebih mungkin untuk terlibat dalam kegiatan keorganisasian akibat adanya komitmen organisasi.

Setelah memahami definisinya, ada beberapa landasan dari identifikasi organisasi yang perlu kita ketahui seperti; memahami dirinya sebagai seseorang anggota, Memiliki rasa komitmen terhadap organisasi. Dan menyadari diri sendiri sudah sejauh mana  telah menjadi anggota daripada organisasi.

Selanjutnya dari identifikasi organisasi tersebut kemudian muncul istilah psikologi industri dan organisasi. Psikologi industri dan organisasi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia yang bersumber dari kejiwaan individu, kemudian dalam hubungannya dengan bidang pekerjaan dan penerapan ilmu pengetahuan tersebut berguna untuk meminimalkan masalah manusia dalam suatu pekerjaan di instansi tertentu. Adapun fungsi dari psikologi dalam organisasi yakni sebagai mediator dalam bidang produktivitas, pemeliharaan serta proses input dan output perusahaan.

Teori psikologi yang digunakan dalam psikologi organisasi adalah teori motivasi yang tujuannya untuk mengukur dorongan terhadap pekerja dalam organisasi. Definisi motivasi merupakan keadaan dalam diri individu yang mendorong perilaku tertentu menuju suatu tujuan.

Sebelum menuju teori motivasi, terdapat 3 Pendekatan Awal Motivasi yang melengkapi, yakni : 1) Model Tradisional : Motivasinya hanya dalam bentuk imbalan uang. Karena menurut mereka tujuan utama bekerja adalah untuk menghasilkan pendapatan/uang. 2) Model Human Relation – Model hubungan manusiawi : Motivasinya uintuk menambah hubungan pertemanan atau relasi dalam perusahaan. 3) Model Sumber Daya Manusia atau Model Human Resources : Motivasinya demi mewujud kebutuhan untuk memperoleh kepuasan tertentu.

 

Teori motivasi terdiri dari 2 teori : Teori kepuasan dan Teori proses, lalu untuk teori Kepuasan memuat 3 Teori : Teori Maslow, Teori ERG serta Teori X dan teori Y.

Teori kepuasan Maslow meliputi, kepuasan fisik, rasa aman, kasih sayang sosial dan aktualisasi.

Teori ERG meliputi kebutuhan primer, hubungan sosial yang mendatangkan manfaat, dan rasa puas terhhadap kreativitas dan produktivitas dari individu

Teori X meliputi tidak menikmati pekerjaan, rasa malas, menghindari tanggung jawab dan menginginkan keamanan. Sedangkan Teori Y meliputi rasa suka terhadap pekerjaan, ahli mengendalikan diri, bertanggungjawab dan kemampuan membuat keputusan.

Selanjutnya untuk teori proses juga terdiri dari 3 teori yakni :

Teori Keadilan : keadaan dimana pekerja mendapatkan imbalan yang sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukannya.

Teori Ekspektasi (Expectancy Theory) disebut sebagai teori hubungan, dalam hal ini teori dibagi menjadi 3 : 1) Hubungan Upaya dengan Kinerja, maksutnya adalah perlu adanya upaya atau usaha untuk mendorong kinerja dalam perusahaan.2) Hubungan Kinerja dengan Ganjaran, dipahami sebagai keyakinan individu terhadap apa yang diraih nantinya.3) Teori Penguatan (Reinforcement Theory), dalam kata lain penghargaan yang diberikan terhadap individu dapat menjadi penguat perilaku individu.

 

Ada 4 jenis penguatan yaitu: 

Positive Reinforcement (Penguatan Positif) – merupakan bentuk penguatan untuk mengarah kepada kinerja yang positif. (pemberian bonus gaji)

Negative Reinforcement (Penguatan Negatif) – Suatu penguatan yang dilakukan pada kinerja negatif, misalnya berusaha segera menghentikan kegiatan yang tidak disukai. (memberikan teguran)

Extinction (Peredaan) – Tipe penguatan yang tidak mengukuhkan suatu perilaku sehingga perilaku tersebut dapat punah dengan sendirinya. (menghapuskan kebiasaan buruk dengan tidak menanggapinya )

Punishment – Merupakan pemberian konsekuensi yang tidak menyenangkan sebagai tanggapan dari perilaku tertentu karyawan dalam perusahaan/ instansi. (pemberhentian kerja secara paksa untuk bebrapa hari)

Jadi dapat di simpulkan bahwa Bentuk dari ikatan psikologis individu dalam organisasi adalah identifikasi organisasi, yang mana merupakan salah satu bentuk kesatuan anggota yang tujuan organisasinya yang terdiri dari berbagai dimensi. Identifikasi organisasi penting dimiliki individu karena dapat menimbulkan perasaan bangga pada diri pribadi dengan menjadi bagian dari organisasinya tersebut. Identifikasi organisasi dapat meningkatkan perilaku yang mendukung pencapaian tujuan organisasi dan membuka kesempatan bagi munculnya ikatan psikologis lainnya bagi individu, yaitu komitmen organisasi. Komitmen organisasi adalah keadaan psikologis yang menentukan individu untuk tetap tinggal didalam sebuah organisasi yang meliputi komponen afektif, kontinuans, dan normatif. Dalam arti pendek dapat dipahami bahwa pekerjaan individu dalam perusahaan tidak akan berjalan jika psikologis dari karyawan sedang tidak baik-baik saja. (Diah Saharani)

 

Sumber Referensi :

Van Dick R, Grojean MW, Christ O dan Wieseke J (2006) Identitas dan ekstra: Hubungan antara identifikasi organisasi dan perilaku kewarganegaraan organisasi. Jurnal Manajemen Inggris 17(4): 283–301.

Gudono, Ph. D. 2009. Teori Organisasi. Edisi I. Pensil Press. Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta).

https://dosenpsikologi.com/teori-psikologi-dalam-analisis-organisasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CONTOH EMAIL PERUSAHAAAN

  OPENING : Promo 20%, Grand Opening Barokah Mart! Ayo Buruan Mampir!   ISI EMAIL :   Halo sobat belanja, kali ini mimin menginformasikan ba...