ORGANIZATIONAL
IDENTIFICATION :
TEORI
PSIKOLOGI ORGANISASI
Organisasi
merupakan suatu wadah yang berisiskan individu-individu yang saling berkumpul
demi mencapai tujuan secara bersama-sama, untuk itu Sumber daya manusia yang
ada harusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selanjutnya dalam dunia kerja,
identifikasi organisasi akan menciptakan komitmen atau rasa memiliki individu
terhadap organisasi, yang berkaitan juga dengan teori psikologi organisasi. Begitu
pentingnya hal tersebut, membuat beberapa organisasi berani memasukan hal
tersebut sebagai salah satu syarat untuk memegang suatu jabatan atau posisi
yang ditawarkan pada lowongan pekerjaan. Meskipun demikian tidak jarang pegawai
ataupun pengusaha memahami arti dari identifikasi dan komitmen individu secara sungguh – sungguh. Padahal pemahaman
tersebut sangatlah penting agar tercipta kondisi kerja yang kondusif sehingga
perusahaan dapat berjalan secara efektif, efisien dan sistematis. Simak
pembahasan berikut ini, kita akan memahami arti dari organizational
identification atau identifikasi organisasi
Identifikasi
organisasi merupakan salah satu bentuk hubungan individu dengan suatu
organisasi yang dikutinya dalam pandangan psikologis, yang mana hal ini
berkaitan tentang peninjauan psikologi seorang pekerja dalam sebuah perusahaan.
Menetapkan pandangan dirinya sebagai anggota perusahaan dan sejauh mana dirinya
itu berperan dalam perusahaan. Kekuatan identifikasi individu dengan organisasi
dibandingkan dengan tingkat investasi kognitif, emosional, dan perilaku individu
ini dalam organisasinya Identifikasi organisasi sangat penting bagi individu
dan organisasi. Ditunjukkan bahwa ketika individu mengidentifikasi organisasi
mereka, mereka cenderung memiliki semangat kerja yang tinggi, serta lebih mungkin
untuk terlibat dalam kegiatan keorganisasian akibat adanya komitmen organisasi.
Setelah memahami
definisinya, ada beberapa landasan dari identifikasi organisasi yang perlu kita
ketahui seperti; memahami dirinya sebagai seseorang anggota, Memiliki rasa
komitmen terhadap organisasi. Dan menyadari diri sendiri sudah sejauh mana telah menjadi anggota daripada organisasi.
Selanjutnya dari
identifikasi organisasi tersebut kemudian muncul istilah psikologi industri dan
organisasi. Psikologi industri dan organisasi adalah ilmu yang mempelajari
tentang tingkah laku manusia yang bersumber dari kejiwaan individu, kemudian dalam
hubungannya dengan bidang pekerjaan dan penerapan ilmu pengetahuan tersebut
berguna untuk meminimalkan masalah manusia dalam suatu pekerjaan di instansi
tertentu. Adapun fungsi dari psikologi dalam organisasi yakni
sebagai mediator dalam bidang produktivitas, pemeliharaan serta proses input
dan output perusahaan.
Teori psikologi
yang digunakan dalam psikologi organisasi adalah teori motivasi yang tujuannya
untuk mengukur dorongan terhadap pekerja dalam organisasi. Definisi motivasi merupakan keadaan dalam diri individu yang mendorong
perilaku tertentu menuju suatu tujuan.
Sebelum menuju teori
motivasi, terdapat 3 Pendekatan Awal Motivasi yang melengkapi, yakni : 1) Model
Tradisional : Motivasinya hanya dalam bentuk imbalan uang. Karena menurut
mereka tujuan utama bekerja adalah untuk menghasilkan pendapatan/uang. 2) Model
Human Relation – Model hubungan manusiawi : Motivasinya uintuk menambah hubungan
pertemanan atau relasi dalam perusahaan. 3) Model Sumber Daya Manusia atau
Model Human Resources : Motivasinya demi mewujud kebutuhan untuk memperoleh
kepuasan tertentu.
Teori motivasi
terdiri dari 2 teori : Teori kepuasan dan Teori proses, lalu untuk teori
Kepuasan memuat 3 Teori : Teori Maslow, Teori ERG serta Teori X dan teori Y.
Teori kepuasan Maslow
meliputi, kepuasan fisik, rasa aman, kasih sayang sosial dan aktualisasi.
Teori ERG
meliputi kebutuhan primer, hubungan sosial yang mendatangkan manfaat, dan rasa
puas terhhadap kreativitas dan produktivitas dari individu
Teori X meliputi
tidak menikmati pekerjaan, rasa malas, menghindari tanggung jawab dan
menginginkan keamanan. Sedangkan Teori Y meliputi rasa suka terhadap pekerjaan,
ahli mengendalikan diri, bertanggungjawab dan kemampuan membuat keputusan.
Selanjutnya
untuk teori proses juga terdiri dari 3 teori yakni :
Teori Keadilan :
keadaan dimana pekerja mendapatkan imbalan yang sesuai dengan pekerjaan yang
telah dilakukannya.
Teori Ekspektasi
(Expectancy Theory) disebut sebagai teori hubungan, dalam hal ini teori dibagi
menjadi 3 : 1) Hubungan Upaya dengan Kinerja, maksutnya adalah perlu adanya
upaya atau usaha untuk mendorong kinerja dalam perusahaan.2) Hubungan Kinerja
dengan Ganjaran, dipahami sebagai keyakinan individu terhadap apa yang diraih
nantinya.3) Teori Penguatan (Reinforcement Theory), dalam kata lain penghargaan
yang diberikan terhadap individu dapat menjadi penguat perilaku individu.
Ada 4 jenis penguatan yaitu:
Positive
Reinforcement (Penguatan Positif) – merupakan bentuk penguatan untuk
mengarah kepada kinerja yang positif. (pemberian bonus gaji)
Negative
Reinforcement (Penguatan Negatif) – Suatu penguatan yang dilakukan pada
kinerja negatif, misalnya berusaha segera menghentikan kegiatan yang tidak
disukai. (memberikan teguran)
Extinction
(Peredaan) – Tipe penguatan yang tidak mengukuhkan suatu perilaku sehingga
perilaku tersebut dapat punah dengan sendirinya. (menghapuskan kebiasaan buruk dengan
tidak menanggapinya )
Punishment
– Merupakan pemberian konsekuensi yang tidak menyenangkan sebagai
tanggapan dari perilaku tertentu karyawan dalam perusahaan/ instansi. (pemberhentian
kerja secara paksa untuk bebrapa hari)
Jadi dapat di simpulkan
bahwa Bentuk dari ikatan psikologis individu dalam organisasi adalah identifikasi
organisasi, yang mana merupakan salah satu bentuk kesatuan anggota yang tujuan
organisasinya yang terdiri dari berbagai dimensi. Identifikasi organisasi
penting dimiliki individu karena dapat menimbulkan perasaan bangga pada diri
pribadi dengan menjadi bagian dari organisasinya tersebut. Identifikasi
organisasi dapat meningkatkan perilaku yang mendukung pencapaian tujuan
organisasi dan membuka kesempatan bagi munculnya ikatan psikologis lainnya bagi
individu, yaitu komitmen organisasi. Komitmen organisasi adalah keadaan
psikologis yang menentukan individu untuk tetap tinggal didalam sebuah organisasi
yang meliputi komponen afektif, kontinuans, dan normatif. Dalam arti pendek dapat
dipahami bahwa pekerjaan individu dalam perusahaan tidak akan berjalan jika psikologis
dari karyawan sedang tidak baik-baik saja. (Diah Saharani)
Sumber Referensi
:
Van Dick R,
Grojean MW, Christ O dan Wieseke J (2006) Identitas dan ekstra: Hubungan
antara identifikasi organisasi dan perilaku kewarganegaraan organisasi.
Jurnal Manajemen Inggris 17(4): 283–301.
Gudono, Ph. D. 2009. Teori Organisasi. Edisi I. Pensil Press. Sleman
(Daerah Istimewa Yogyakarta).
https://dosenpsikologi.com/teori-psikologi-dalam-analisis-organisasi